Langsung ke konten utama

Diary, 11 - Saatnya Kembali?


Jika kau butuh telinga tuk mendengar,
Bahu tuk bersandar,
Raga tuk berlindung.
Pasti kau temukan aku di garis terdepan,
Bertepuk dengan sebelah tangan.

-Garis Terdepan (Fiersa Besari)



Terkadang, aku tak begitu mengerti mengapa kau datang dengan tibatiba. Dan pergi dengan tergesa gesa.

Aku tak begitu mengerti, mengapa saat kau menyapa "HAI" aku dengan mantap menjawab "HAI JUGA".

Aku juga tak begitu mengerti, mengapa sebegitu dalam nya aku percaya pada kata katamu yang sudah jelas kutahu itu bohong.

Perihal aku yang bodoh? Atau, aku yang begitu mencintaimu sampai namamu terukir indah di sanubari ku?

Kasih,

Sore tadi kau menyapaku Hai,
Mengajakku pergi bersama,
Menyusuri malam yang dingin,
Dengan dinding yang kau bawa agar aku tak menembus batasmu.

Kau bercerita, lagi.
Mengenai Ia yang kau cinta.
Bercerita, bagaimana akhirnya kau dan dia berpisah. 

Hal yang membuatmu tak bisa berfikir jernih, dan rasanya ingin menghilang saja.

Kau bercerita tentang bagaimana harimu dengannya. 

Memadu kasih,
Bercerita,
Bersenda gurau,
Kemudian tertawa,
Dan menangis bersama.

Di sela ceritamu, kau bertanya "Tidak apa kan aku bercerita begini?".

Oh sungguh, tidak apa apa.

Membuatku semakin mengerti, bahwa kau tak pernah bisa kumiliki.

Bukan putus asa. Hanya bercermin saja. Aku dan dia berada di posisi yang berbeda. Ia ada didalam hatimu, dan aku hanya sisa sisa yang terdampar di Pankreas mu.

Kau menggenggam tanganku, begitu kencang. Sampai sesak hati ini melihatmu begitu rapuh.

Sesuatu yang ada di dalam hatimu, cinta itu. Jelas bukan untukku. Tapi aku menginginkannya.

Dan hari ini, dalam ceritamu seakan kau memberitahuku langkah agar aku bisa mendapatkan cinta itu. Yaitu menyingkirkan ia dalam ingatanmu.

"Aku ingin sekali bertemu seseorang yang bisa mencuci ingatanku, agar saat aku melihatnya, hatiku biasa saja" katamu,

Ketahuilah kasih, aku ingin sekali menjadi seseorang itu. Sangat. Ingin.

Tapi,

Bagaimana caranya aku bisa menembus dinding yang selalu kau bawa itu?

Menghancurkannya dengan batu? Akan begitu lama.
Memanahnya dengan asmara? Kau tentu akan langsung menolaknya.
Atau,
Memintamu menyingkirkan nya dulu?

Ah, lihat bagaimana nanti saja.

Tadi kau mengajakku berbicara dan bertanya, mengenai ia yang aku cinta. Kau bertanya bagaimana kelanjutan hubungannya dengan aku.

Aku sedikit gusar. 

Karna,
Dia yang kucinta, adalah kamu.

Seseorang yang aku cinta begitu dalam.
Seseorang yang aku rindukan setiap malam.
Seseorang yang kubawa kedalam mimpi mimpiku.

Kamu.

Lalu terbesit di pikiran ku, "Apakah ini saatnya untuk kembali?"

Kembali menjalin kasih, dengan mu sebagai sepasanga kekasih.

Apakah ini waktu yang tepat untuk benar benar kembali, pada waktu dimana kita berdua bersama untuk waktu yg lama?

Aku ingin saat yang tepat itu hari ini,
"Tapi aku tidak" katamu,

Lalu, apa yang harus kuperbuat?
Lagi lagi menunggumu hingga pagi?
Menyapamu dikala sepi?
Dan hanya menemuimu di dalam mimpi?

Kasih, cukuplah. 

Beri aku kesempatan, agar aku bisa menjadi seseorang yang mencuci ingatanmu. Menghilangkan semua tentang dia, dia yang kau cinta. Dan kalau bisa, menggantinya dengan aku.

Aku ingin bertanya pada seseorang di luar sana, tentang bagaimana seharusnya aku bersikap?

Terutama, pada saat mendengarkan cerita dari orang yang kucinta menceritakan tentang seseorang yang ia cinta.

Halah, rumit ya? Haha, yasudah.

Aku ingin berlari untuk memelukmu,
Aku ingin bernapas tepat di sampingmu,
Dan aku ingin kembali pada genggamanmu.

Semoga, hatimu terketuk. Dan kemudian membukanya untuk ku, mengizinkanku masuk dan memberiku teh paling enak. Yaitu teh penuh cinta untukku yang tertahta.

Terima kasih, cinta 

Oh iya, happy annifailed. Terima kasih untuk 5 tahun 3 bulan nya. Ilysm🐶

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary, 35 - Ayah

  Ayahh.. Maaff.. Cuma kata maaf yang saat ini bisa teteh utarain, maaff yah. Teteh belum bisa jadi anak yang berbakti buat ayah, teteh belum bisa meringankan beban ayah. Maaf.. Yah, teteh cape. Pada akhirnya teteh bisa ngerasain apa yang ayah rasain dulu, harus berjuang demi keluarga ini. Yang jalannya ga mudah, berliku liku bahkan berjurang yang berkali kali harus jatuh dan jatuh lagi.  Yah, maaf. Teteh belum bisa jadi anak yang membanggakan ayah, maaf teteh belum bisa bahagiain mama, maaf teteh gabisa jagain mama. Maaf teteh gabisa jagain Ija. Maaff..  Maaff.. Saat ini, teteh udah berusaha semaksimal mungkin, supaya hidup keluarga ini ngga lagi di hina orang. Ngga lagi diremehin orang. Ngga lagi di pandang sebelah mata. Terima kasih yah, udah ngajarin teteh untuk terus belajar dan belajar, belajar gimana harus jadi anak perempuan pertama yang bahagiain keluarga ini. Membawa keluarga ini jadi lebih baik. Teteh selalu bersyukur bisa jadi anak ayah, anak ayah yang ayah an...

Diary, 34 - The Ending Vol.2

  Wkwkwkwk, lanjuttt. Gua fikir kan emang ceritanya kaya cerita² di wattpad gitu kann, tp ternyata ngga ya. Malem itu lu akhirnya ngasih jarak diantara kita dgn lu jawab kalo lu ga ada perasaan sedikitpun buat gua. It's ok walaupun hati gua ga begitu ok dengernya wkwk. Jadi, malem itu gua memutuskan buat berhenti sampe situ aja krn memang ternyata kita gabisa bareng. Gua terlalu berharap banyak dr kisah suram antara kita bertiga ini Way, hehe. Jadi, malem itu gua udh ambil keputusan utk jauhin lu aja. Dan balik spt Ica biasanya di 6 bulan terakhir pada saat itu. Dan ending dr cerita lu sama dia pun, ga selesai malem itu juga. Jadi harus butuh waktu lebih lama buat nyelesaiin semuanya sampe bener bener clear. So, kemungkinan nya ya sangat sedikit buat gua masuk disana. Malem itu, di tengah² kota dan ditemenin rintik² hujan turun, kita bertiga kalut sama emosi masing masing. Jujur, ego gua tinggi bgt dan pengen bgt sekali aja denger lu ngebela gua didepan dia. Tp yaudah terima aja ap...

Diary, 33 - The Ending

If you're gonna treat me right I'll take you to heaven every night But, God forbid, you leave me by myself I'll take you to hell, take you to hell. Ava Max - Take You To Hell ❤‍🔥 Sampe juga kita di ending cerita ini, cerita dimana seorang Ica ketemu sama cowok yang bisa treat dia like a queen dan bikin dia mati rasa sekaligus. Ya. Ini endingnya. Apa yang kalian harapin dari cerita ini? Ending yang gimana yg harus gua tulis? Berdasarkan fakta? Atau mau gua karang cerita dan sesuai fantasi gua? Hahahah. Ngga lah. Kita tulis sesuai fakta yaa. Apapun hasilnya. Gimanapun keputusannya. Itu yang akan gua tulis disini. Karna cerita ini, akan gua baca suatu saat nanti. Buat mengingatkan gua betapa penuh lika liku nya masa muda gua wkwkwk. Kita mulai nih? ... 29 November 2021. Gua memberanikan diri buat ngechat dia duluan, kenapa? Jujurrrrr pake bgt, sebenernya gua sering bgt pengen ngechat dia. Tapi ga pernah berani krn ngerasa freak dan murahan aja gt wkwkwk. Ngga ngga, krn ngeras...