Jika kau butuh telinga tuk mendengar,
Bahu tuk bersandar,
Raga tuk berlindung.
Pasti kau temukan aku di garis terdepan,
Bertepuk dengan sebelah tangan.
Bahu tuk bersandar,
Raga tuk berlindung.
Pasti kau temukan aku di garis terdepan,
Bertepuk dengan sebelah tangan.
-Garis Terdepan (Fiersa Besari)
Terkadang, aku tak begitu mengerti mengapa kau datang dengan tibatiba. Dan pergi dengan tergesa gesa.
Aku tak begitu mengerti, mengapa saat kau menyapa "HAI" aku dengan mantap menjawab "HAI JUGA".
Aku juga tak begitu mengerti, mengapa sebegitu dalam nya aku percaya pada kata katamu yang sudah jelas kutahu itu bohong.
Perihal aku yang bodoh? Atau, aku yang begitu mencintaimu sampai namamu terukir indah di sanubari ku?
Kasih,
Sore tadi kau menyapaku Hai,
Mengajakku pergi bersama,
Menyusuri malam yang dingin,
Dengan dinding yang kau bawa agar aku tak menembus batasmu.
Mengajakku pergi bersama,
Menyusuri malam yang dingin,
Dengan dinding yang kau bawa agar aku tak menembus batasmu.
Kau bercerita, lagi.
Mengenai Ia yang kau cinta.
Mengenai Ia yang kau cinta.
Bercerita, bagaimana akhirnya kau dan dia berpisah.
Hal yang membuatmu tak bisa berfikir jernih, dan rasanya ingin menghilang saja.
Kau bercerita tentang bagaimana harimu dengannya.
Memadu kasih,
Bercerita,
Bersenda gurau,
Kemudian tertawa,
Dan menangis bersama.
Di sela ceritamu, kau bertanya "Tidak apa kan aku bercerita begini?".
Oh sungguh, tidak apa apa.
Membuatku semakin mengerti, bahwa kau tak pernah bisa kumiliki.
Bukan putus asa. Hanya bercermin saja. Aku dan dia berada di posisi yang berbeda. Ia ada didalam hatimu, dan aku hanya sisa sisa yang terdampar di Pankreas mu.
Kau menggenggam tanganku, begitu kencang. Sampai sesak hati ini melihatmu begitu rapuh.
Sesuatu yang ada di dalam hatimu, cinta itu. Jelas bukan untukku. Tapi aku menginginkannya.
Dan hari ini, dalam ceritamu seakan kau memberitahuku langkah agar aku bisa mendapatkan cinta itu. Yaitu menyingkirkan ia dalam ingatanmu.
"Aku ingin sekali bertemu seseorang yang bisa mencuci ingatanku, agar saat aku melihatnya, hatiku biasa saja" katamu,
Ketahuilah kasih, aku ingin sekali menjadi seseorang itu. Sangat. Ingin.
Tapi,
Bagaimana caranya aku bisa menembus dinding yang selalu kau bawa itu?
Menghancurkannya dengan batu? Akan begitu lama.
Memanahnya dengan asmara? Kau tentu akan langsung menolaknya.
Atau,
Memintamu menyingkirkan nya dulu?
Memanahnya dengan asmara? Kau tentu akan langsung menolaknya.
Atau,
Memintamu menyingkirkan nya dulu?
Ah, lihat bagaimana nanti saja.
Tadi kau mengajakku berbicara dan bertanya, mengenai ia yang aku cinta. Kau bertanya bagaimana kelanjutan hubungannya dengan aku.
Aku sedikit gusar.
Karna,
Dia yang kucinta, adalah kamu.
Seseorang yang aku cinta begitu dalam.
Seseorang yang aku rindukan setiap malam.
Seseorang yang kubawa kedalam mimpi mimpiku.
Seseorang yang aku rindukan setiap malam.
Seseorang yang kubawa kedalam mimpi mimpiku.
Kamu.
Lalu terbesit di pikiran ku, "Apakah ini saatnya untuk kembali?"
Kembali menjalin kasih, dengan mu sebagai sepasanga kekasih.
Apakah ini waktu yang tepat untuk benar benar kembali, pada waktu dimana kita berdua bersama untuk waktu yg lama?
Aku ingin saat yang tepat itu hari ini,
"Tapi aku tidak" katamu,
Lalu, apa yang harus kuperbuat?
Lagi lagi menunggumu hingga pagi?
Menyapamu dikala sepi?
Dan hanya menemuimu di dalam mimpi?
Lagi lagi menunggumu hingga pagi?
Menyapamu dikala sepi?
Dan hanya menemuimu di dalam mimpi?
Kasih, cukuplah.
Beri aku kesempatan, agar aku bisa menjadi seseorang yang mencuci ingatanmu. Menghilangkan semua tentang dia, dia yang kau cinta. Dan kalau bisa, menggantinya dengan aku.
Aku ingin bertanya pada seseorang di luar sana, tentang bagaimana seharusnya aku bersikap?
Terutama, pada saat mendengarkan cerita dari orang yang kucinta menceritakan tentang seseorang yang ia cinta.
Halah, rumit ya? Haha, yasudah.
Aku ingin berlari untuk memelukmu,
Aku ingin bernapas tepat di sampingmu,
Dan aku ingin kembali pada genggamanmu.
Aku ingin bernapas tepat di sampingmu,
Dan aku ingin kembali pada genggamanmu.
Semoga, hatimu terketuk. Dan kemudian membukanya untuk ku, mengizinkanku masuk dan memberiku teh paling enak. Yaitu teh penuh cinta untukku yang tertahta.
Terima kasih, cinta
Oh iya, happy annifailed. Terima kasih untuk 5 tahun 3 bulan nya. Ilysm🐶
Komentar
Posting Komentar