Langsung ke konten utama

Diary, 12 - Kisah Seseorang


Sebenarnya, dalam diri beberapa orang yang kalian temui. Seceria apapun ia di depan kalian, sebahagia apapun raut wajahnya, pasti ada duka mendalam yang sedang ia coba tutupi. Karna pada dasarnya, orang lain tidak membutuhkan keluh kesahnya untuk dibagi. Tapi orang lain perlu semangatnya untuk bangkit dan berdiri.



Untuk yang pernah memendam begitu dalam, segala keluh kesah dan sanggah.

Dan menutupi nya agar orang lain tak melihat.

Tentu kalian pasti pernah.

Menjadi seseorang yang begitu rapuh, berharap mati saja hari ini. Ditimpa berjuta juta masalah. Bertubi tubi datangnya. Sampai untuk bernafas pun kalian tak sanggup.

Ingin sekali rasanya bercerita pada orang lain, lalu orang itu mengerti dan memahami. Kemudian memberi solusi.

Dan masalah? Selesai sudah.

Tapi, apakah seperti itu?
Tentu tidak!

Tak semua orang mampu mengerti dan memahami apa yang kita rasa.
Sebagian dari mereka hanya menjadi pendengar.

Walaupun ada sebagian yang mendengarkan dan kemudian memberi solusi.

Tentu pasti ada sebagian lainnya yang, merasa senang atas masalah yang sedang kau hadapi.

Lalu bagaimana?

Masih ingin bercerita pada orang lain?
BERHENTI!!!

Orang lain tidak membutuhkan keluh kesahmu. Mereka hanya perlu melihat hasil dari perjuanganmu. Dan kemudian mereka merasa bahwa itu adalah hal yang mereka perlu.

Menjadi kuat, tegar, dan menerima keadaan. Akan lebih baik daripada bercerita tentang hari burukmu.

Proses pendewasaan memang seperti itu, kejam dan kelam.

Bagi sebagian orang yang tak bisa menerima nya, pasti akan meledak ledak tanpa punya air untuk memadamkannya.

Sedangkan sebagian lainnya? Duduk santai menikmati ujian, sambil minum kopi di pagi hari.

Kau tahu? Bahwa manusia memang ditakdirkan dengan beribu ribu masalah yang datang. Hingga pada akhirnya, dia mampu untuk mengatasi itu. 

Mengatasinya dengan berbagai macam cara. Ada yang benar benar mendapat solusi, sampai ada juga yang menutupinya dengan ilusi. 

Hingga akhirnya, menggunung dan melambung.

Kisah seseorang tak lagi dapat dinikmati dengan secangkir kopi. Karna dibaliknya, ada hati yang ingin luka nya sembuh dan tak lagi rapuh.

Kau mau yang seperti apa?

Menyinarinya dengan mentari?
Atau,
Menyimpannya sampai datang pagi?

Silahkan pilih yang kau suka, sampai nantinya tak lagi bertemu luka. Karna, hitam tak selalu kotor dan putih tak selalu bersih.

Mungkin, berkata kata seperti ini terlihat mudah saja. Karna pada titik dimana saya merasakan nya juga, saya akan sama seperti yang kalian kira. Meratapi nasib sambil diam tak berbisik.

Ketahuilah, kisah seseorang menjadi alasan saya membuat tulisan ini. Ceritanya. Begitu. Haru.

Sampai hati ini merindu.

Karna kisah seseorang, pada akhirnya akan menjadi kisahmu juga. Dan kisahmu, akan kutuangkan disini pula. Hehe.

Untuk sekarang, berhenti berpura pura dan pilih sesuatu yang ingin kau coba. Karna mau berubah bukan kehendak saya, tapi bagian dari apa yang akan jadi hari mu me raya.

Terima kasih.

Selamat pagi.

Dan,
Selamat Hari Rabu,
Hari Raya Rindu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary, 31 - Euforia Tentangmu

Haii..  Kita keep dulu cerita lanjutan dari blog sebelumnya yaa, hehe.  Kali ini mau cerita, tentang seseorang yang gua temuin di akhir tahun 2020:) Sama kaya cerita tentang Karid, blog ini bertujuan untuk gua share perasaan gua aja. Bukan berarti gua ngejelek-jelekin dia. Nope. Tapi ini adalah cerita dari sisi gua. Even suatu saat nanti dia bisa aja cerita ttg ini di tempat lain, jadi kalian bisa liat dari kedua sisi. Ya kalo nanti ada kalimat yg isinya makian mah maklum aja ya namanya juga meluapkan perasaan wkwkw. Dan ini cerita dari sisi gua.  *Btw, anjir bgt ga si gua tuh udh ngetik ini panjang x lebar. Udh kelar malahan. EH MALAH GA KE SAVE:) ^_ Namanya gua samarin aja yaa, gua biasa manggil dia "Way" . Jadi kita panggil dia Way disini.  Awalnya kenal karna dia ini cowonya temen gua, jadi gua punya temen temen maen dari kecil di gangan. Ada Desy, Indah, Vira, Indri, Mega, Irda, Ara, Disti, Sakila. Nah dia ini cowonya temen gua Vira.  Posisi awalnya itu dulu, tahun 2020

Diary, 28 - Menjadi Diri Sendiri

Haruskah ku jadi orang berbeda, Hanya untuk membuat dirimu bahagia? Jangan lakukan. Hatiku bisa tertekan. (Percaya Aku - Chintya Gabriela) 🥀🥀🥀 Beberapa minggu berjalan dengan baik, hubungan yang dijaga begitu apik. Namun, apa iya ini yang selama ini dicari? Pertanyaan itu melintas di pikiranku, berkelana mencari jawaban. Apa harus seperti ini? Saat bersamamu, aku tak merasa seperti diriku. Apa yang kusuka, tak kau suka. Apa yang kuharap, tak kau harap. Kita berbeda. Tapi, bukankah cinta yang menyatukan perbedaan? Cinta. Apa cinta itu ada diantara kita? Apa aku pantas menerima cintamu? Apa aku harus memberikan cintaku? Apa, begitu? Kasih, beri aku petunjuk. Aku tak mengerti mengapa rasanya begini, ingin rasanya berbagi cerita namun aku takut kamu tak suka. Pernah sekali aku bercerita, dan kau menjawab "Tidak usah dibahas." Lalu aku bertanya tanya di dalam hati, apa kamu tidak suka ceritaku? Apa kamu membenciku? Apa kamu risih denganku? A

Diary, 34 - The Ending Vol.2

  Wkwkwkwk, lanjuttt. Gua fikir kan emang ceritanya kaya cerita² di wattpad gitu kann, tp ternyata ngga ya. Malem itu lu akhirnya ngasih jarak diantara kita dgn lu jawab kalo lu ga ada perasaan sedikitpun buat gua. It's ok walaupun hati gua ga begitu ok dengernya wkwk. Jadi, malem itu gua memutuskan buat berhenti sampe situ aja krn memang ternyata kita gabisa bareng. Gua terlalu berharap banyak dr kisah suram antara kita bertiga ini Way, hehe. Jadi, malem itu gua udh ambil keputusan utk jauhin lu aja. Dan balik spt Ica biasanya di 6 bulan terakhir pada saat itu. Dan ending dr cerita lu sama dia pun, ga selesai malem itu juga. Jadi harus butuh waktu lebih lama buat nyelesaiin semuanya sampe bener bener clear. So, kemungkinan nya ya sangat sedikit buat gua masuk disana. Malem itu, di tengah² kota dan ditemenin rintik² hujan turun, kita bertiga kalut sama emosi masing masing. Jujur, ego gua tinggi bgt dan pengen bgt sekali aja denger lu ngebela gua didepan dia. Tp yaudah terima aja ap