Mungkin suatu saat nanti, kau temukan bahagia meski tak bersamaku.
Bila nanti kau tak kembali, kenanglah aku sepanjang hidupmu.
(Kenanglah Aku - Naff)
-
Waktunya sudah habis,
Kasih.
Apa kau membaca surat yang kukirim?
Apa kau memikirkanku sambil berbaring?
Apa kau sedang mencoba mencariku?
Kuharap memang, ya.
Aku lupa bahwa 'tidak' juga merupakan jawaban, sedangkan jawaban yang selama ini ku dambakan hanya 'ya'.
Aku tak tahu berapa lama lagi aku bisa menahan, gejolak rasa yang tak tertahan.
Mengenangmu dengan sejuta harapan.
Yang padahal itu menyakitkan hati dan perasaan.
Waktunya sudah habis,
Kini saatnya untukku melupakan sosok dirimu.
Mencari pengganti yang saat ini sudah menanti.
Kuberi kau waktu 1 bulan, namun pada akhirnya kau memilih tidak pulang.
Aku begitu mendamba, sosokmu tiba di depan rumah.
Namun hati berkata lain, ternyata yang datang hanya orang asing.
Orang asing yang kini begitu mencintaiku,
Mencoba memahami,
Mencari celah untuk membuatku peduli.
Sosok orang asing yang kini menggenggam erat jemariku, memintaku menetap.
Melayaniku dengan begitu baik.
Memberiku cinta, yang tak pernah kau tata.
Kini aku tak sendiri, padahal waktu yang kuberi sudah cukup untuk berpikir sekali.
Berpikir tentang bagaimana hubungan kita akan berakhir, akan menjadi apa hubungan ini nantinya.
Mungkin kita tidak ditakdirkan untuk bersama, mungkin hanya untuk menjadi teman di story wa.
Kau, begitu ku nanti.
Selalu ku cari.
Ku nanti.
Kau.
Kini semuanya telah usai, cerita kita telah tercerai.
Kuharap kau bisa kembali, menjadi penolong di waktu sepi.
Bukan untukku lagi, tapi untuk ia yang kau nanti.
Selamat menempuh hidup baru, doakan aku agar tak merindumu.
Sosok tinggi yang hatinya beku.
Bukan cinta pertamaku, tapi sangat mewarnai hari hariku.
Selamat tinggal ...
🍁🌹
Komentar
Posting Komentar