Langsung ke konten utama

Diary, 10 - Biarkan Tersirat

Sudah kubilang, sesuatu yang seharusnya tersirat biarkan saja seperti itu.
Tak perlu kau buat menjadi tersurat,

Karna,
Aku tak mau lagi lagi kau mencintai seseorang yang tak mencintai mu,

Maka biarkan saja perasaan itu tetap tersimpan tanpa pernah ingin kau sampaikan.

Kata kata memang tak banyak mengetuk hati orang. Tapi aku tahu, untukmu kata kata itu sangat berharga. Agar kau tau, dia menyukai mu atau tidak, bukan?

Tapi tetap saja,
Jangan kau sampaikan rasa itu.

Biarkan saja menetap tanpa terucap. 

Nanti seandainya sudah terucap, dan ternyata ia tak membalas. Yang sakit hati bukan dia, tapi kau.

Belajarlah dari pengalaman, tak semua orang menyukai kejujuran. Walaupun mereka juga tak ingin dibohongi. Tapi mendengar sebuah kejujuran mengenai hati seseorang, tak semua bisa menerima. 

Termasuk dia yang kau cinta.

Walaupun wajahmu terbayang tepat sebelum ia tidur. Tak membuatmu menjadi putri saat kau mencoba menyatakan perasaan mu padanya.

Biarkan rasa itu mengembang dulu, sampai benar benar matang dan siap untuk disajikan.

Jika itu hari yang tepat bersama waktu yang tepat, maka ia yang kau cinta juga akan menjadi tempat yang tepat untukmu bersandar.

Bahu nya tak luas, tapi kau menyukainya.

Jatuh cinta memang seperti ini. Wajah selalu menarik ujung bibir untuk terus tersenyum, entah tersenyum kepada apa. 

Jiwa mengajak hati dan jantung berlari agar degup kencangnya terasa sampai keluar. Dan kamu dengan gagah nya berdiri, tak melakukan apa apa. Tapi sukses membuatku 5 L, lemah, lunglai, letih, lesu dan lebay.

Hehe..

Selama 18 tahun hidupku,

Aku belum pernah meminta seseorang lewat doa dalam shalat ku.

Aku belum pernah menikung seseorang dengan sepertiga malamku.

Aku belum pernah melakukan sesuatu untuk seseorang atas nama Tuhanku.

Tapi, melihatmu hari ini memberiku sebuah pilihan. Pilihan untuk mencoba keluar dari zona yang sudah kulalui. 

Mencoba zona baru yang seperti nya akan haru.

Kau terlihat menutup rapat rapat ruang di hatimu, untuk dia kah? Agar aku tak datang untuk sekedar berkunjung?

Kau terlihat mudah ditebak, tapi nyatanya tidak.

Saat ini, aku belum tau kau memiliki seseorang yang menunggumu atau tidak.

Tapi sepertinya akan seru saat aku mulai mengetahuinya ketika rasa ini sudah memuncak.

Menjadi patah hati terbaikku lagi?
Haha..

Semakin dewasa, membuatku semakin memikirkan kemungkinan kemungkinan.

Kemungkinan munculnya ia yang kau cinta misalnya,

Atau kemungkinan bahwa kau tak juga menyukaiku.

Ah, abaikan saja.

Kau harus tetap menjadi dirimu.

Saat memutuskan untuk akhirnya memberitahu ia bahwa kau menyukainya.

Berpegang pada pendirian, pendirian untuk tetap pada janji awal.

Bahwa saat ternyata pada akhirnya ia tidak menyukaimu, kau akan tetap menjadi dirimu. Tetap menjaga perasaanmu untuk dirimu dan dirinya.

Terdengar mudah memang.

Walaupun ternyata itu sulit, kau harus tetap menjalaninya.

Resiko dari sesuatu yang sudah kau pilih. Akan menjadi tanggung jawabmu saat akhirnya tak beralih.

Betul?

Maka dari itu.

Berhentilah.

Dan, coba hal baru.

Oke.

Selamat mencoba..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary, 31 - Euforia Tentangmu

Haii..  Kita keep dulu cerita lanjutan dari blog sebelumnya yaa, hehe.  Kali ini mau cerita, tentang seseorang yang gua temuin di akhir tahun 2020:) Sama kaya cerita tentang Karid, blog ini bertujuan untuk gua share perasaan gua aja. Bukan berarti gua ngejelek-jelekin dia. Nope. Tapi ini adalah cerita dari sisi gua. Even suatu saat nanti dia bisa aja cerita ttg ini di tempat lain, jadi kalian bisa liat dari kedua sisi. Ya kalo nanti ada kalimat yg isinya makian mah maklum aja ya namanya juga meluapkan perasaan wkwkw. Dan ini cerita dari sisi gua.  *Btw, anjir bgt ga si gua tuh udh ngetik ini panjang x lebar. Udh kelar malahan. EH MALAH GA KE SAVE:) ^_ Namanya gua samarin aja yaa, gua biasa manggil dia "Way" . Jadi kita panggil dia Way disini.  Awalnya kenal karna dia ini cowonya temen gua, jadi gua punya temen temen maen dari kecil di gangan. Ada Desy, Indah, Vira, Indri, Mega, Irda, Ara, Disti, Sakila. Nah dia ini cowonya temen gua Vira.  Posisi awalnya itu dulu, tahun 2020

Diary, 28 - Menjadi Diri Sendiri

Haruskah ku jadi orang berbeda, Hanya untuk membuat dirimu bahagia? Jangan lakukan. Hatiku bisa tertekan. (Percaya Aku - Chintya Gabriela) 🥀🥀🥀 Beberapa minggu berjalan dengan baik, hubungan yang dijaga begitu apik. Namun, apa iya ini yang selama ini dicari? Pertanyaan itu melintas di pikiranku, berkelana mencari jawaban. Apa harus seperti ini? Saat bersamamu, aku tak merasa seperti diriku. Apa yang kusuka, tak kau suka. Apa yang kuharap, tak kau harap. Kita berbeda. Tapi, bukankah cinta yang menyatukan perbedaan? Cinta. Apa cinta itu ada diantara kita? Apa aku pantas menerima cintamu? Apa aku harus memberikan cintaku? Apa, begitu? Kasih, beri aku petunjuk. Aku tak mengerti mengapa rasanya begini, ingin rasanya berbagi cerita namun aku takut kamu tak suka. Pernah sekali aku bercerita, dan kau menjawab "Tidak usah dibahas." Lalu aku bertanya tanya di dalam hati, apa kamu tidak suka ceritaku? Apa kamu membenciku? Apa kamu risih denganku? A

Diary, 34 - The Ending Vol.2

  Wkwkwkwk, lanjuttt. Gua fikir kan emang ceritanya kaya cerita² di wattpad gitu kann, tp ternyata ngga ya. Malem itu lu akhirnya ngasih jarak diantara kita dgn lu jawab kalo lu ga ada perasaan sedikitpun buat gua. It's ok walaupun hati gua ga begitu ok dengernya wkwk. Jadi, malem itu gua memutuskan buat berhenti sampe situ aja krn memang ternyata kita gabisa bareng. Gua terlalu berharap banyak dr kisah suram antara kita bertiga ini Way, hehe. Jadi, malem itu gua udh ambil keputusan utk jauhin lu aja. Dan balik spt Ica biasanya di 6 bulan terakhir pada saat itu. Dan ending dr cerita lu sama dia pun, ga selesai malem itu juga. Jadi harus butuh waktu lebih lama buat nyelesaiin semuanya sampe bener bener clear. So, kemungkinan nya ya sangat sedikit buat gua masuk disana. Malem itu, di tengah² kota dan ditemenin rintik² hujan turun, kita bertiga kalut sama emosi masing masing. Jujur, ego gua tinggi bgt dan pengen bgt sekali aja denger lu ngebela gua didepan dia. Tp yaudah terima aja ap