Langsung ke konten utama

Diary, 07 - Salah siapa?



Pernah membayangkan sesuatu?

Contohnya,
Kalian berada di tengah tengah keluarga yang tidak lagi harmonis?

Berharap mati saja hari ini.
Atau, ingin pergi tanpa pernah kembali.

2 kata itu selalu terngiang di kepalaku yang penuh kepalsuan ini.

Keadaan ibu dan ayah membuatku beberapa kali berpikir, 

Bahwa,

Untuk apa aku kalian lahirkan?
Jika hanya cacian yang kalian lontarkan.



Pagi ku tak pernah lagi seindah dulu,
Senyum ku kini terurai sendu,

Yang aku tahu,

Ayah ingin berkata rindu,
Saat ibu mulai merasa itu abu abu.

Saat dihadapi dengan 2 pilihan,
Dan kau harus memilih diantaranya,

Pilih mana?

Mati saja hari ini,
Atau,
Pergi jauh tak perlu kembali?

Ketika kekasihmu lebih sering membuatmu menangis diam diam, kemudian kau pingsan.

Aku hanya bisa tertawa, karna sedihku jelas lebih terasa.

Dan,

Aku juga belum pernah pingsan. H3h3..

Lari dari masalah bukan type ku.
Menghadapi dengan terang terangan pun aku tak mampu.

Yang aku bisa, menikmati hidup sambil rebahan. Sangat nikmat.

Saat orang orang di Instagram ku mengabadikan momen bersama keluarganya,
Bersama ibu dan ayah,
Ber swa foto,
Tersenyum,

Saat itulah, aku dirumah.
Masih rebahan.

Saat orang orang di Whatsapp ku bercerita betapa tampannya sepupu mereka,
Ber swa foto lagi,
Mengobrol,
Sambil makan rengginang,

Dan saat itu juga,
Aku masih dirumah,
Kali ini membaca meme,
Masih sambil rebahan.

Hari hariku setelah lepas sekolah,
Begitu tenang,
Nyaman,
Tentram.

Karna yang aku lakukan hanya rebahan..
Ini bukan cerita tentang rebahan.

Tidak ada rumah tangga yang baik baik saja,
Mulus,
Tanpa bumbu bumbu masalah di dalamnya.

Iya aku tahu itu,

Hanya saja, 

Saat bertengkar,
Tolong,
Jangan libatkan aku.

Jangan.

Yang terbaik bagi kalian,
Tentunya terbaik untuk kami,
Anak anakmu.

Beri kami hal hal baik,

Misal,
Saat kalian bertengkar,

Kalian panggil kami,
Memberikan uang,
1 juta,
Dan berkata,

"Nih, kalian shoping sana. Ayah dan ibu ingin bertengkar dahulu"

Bagus bukan ide ku? :D

Kurang lebih seperti itu mah, yah.

Mari bercerita tentang hariku,

Baik baik saja sih,
Hanya saja,
Kurang pemasukan,
Hehe..

Dan juga,
Aku tidak mendapat THR.

Kesian kan.

Untuk itu,
Langsung saja,
Transfer :D

Oke..

Sekian..

Terima kasih..

Dan,

Sampai jumpaaaa!!!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary, 31 - Euforia Tentangmu

Haii..  Kita keep dulu cerita lanjutan dari blog sebelumnya yaa, hehe.  Kali ini mau cerita, tentang seseorang yang gua temuin di akhir tahun 2020:) Sama kaya cerita tentang Karid, blog ini bertujuan untuk gua share perasaan gua aja. Bukan berarti gua ngejelek-jelekin dia. Nope. Tapi ini adalah cerita dari sisi gua. Even suatu saat nanti dia bisa aja cerita ttg ini di tempat lain, jadi kalian bisa liat dari kedua sisi. Ya kalo nanti ada kalimat yg isinya makian mah maklum aja ya namanya juga meluapkan perasaan wkwkw. Dan ini cerita dari sisi gua.  *Btw, anjir bgt ga si gua tuh udh ngetik ini panjang x lebar. Udh kelar malahan. EH MALAH GA KE SAVE:) ^_ Namanya gua samarin aja yaa, gua biasa manggil dia "Way" . Jadi kita panggil dia Way disini.  Awalnya kenal karna dia ini cowonya temen gua, jadi gua punya temen temen maen dari kecil di gangan. Ada Desy, Indah, Vira, Indri, Mega, Irda, Ara, Disti, Sakila. Nah dia ini cowonya temen gua Vira.  Posisi awalnya itu dulu, tahun 2020

Diary, 28 - Menjadi Diri Sendiri

Haruskah ku jadi orang berbeda, Hanya untuk membuat dirimu bahagia? Jangan lakukan. Hatiku bisa tertekan. (Percaya Aku - Chintya Gabriela) 🥀🥀🥀 Beberapa minggu berjalan dengan baik, hubungan yang dijaga begitu apik. Namun, apa iya ini yang selama ini dicari? Pertanyaan itu melintas di pikiranku, berkelana mencari jawaban. Apa harus seperti ini? Saat bersamamu, aku tak merasa seperti diriku. Apa yang kusuka, tak kau suka. Apa yang kuharap, tak kau harap. Kita berbeda. Tapi, bukankah cinta yang menyatukan perbedaan? Cinta. Apa cinta itu ada diantara kita? Apa aku pantas menerima cintamu? Apa aku harus memberikan cintaku? Apa, begitu? Kasih, beri aku petunjuk. Aku tak mengerti mengapa rasanya begini, ingin rasanya berbagi cerita namun aku takut kamu tak suka. Pernah sekali aku bercerita, dan kau menjawab "Tidak usah dibahas." Lalu aku bertanya tanya di dalam hati, apa kamu tidak suka ceritaku? Apa kamu membenciku? Apa kamu risih denganku? A

Diary, 34 - The Ending Vol.2

  Wkwkwkwk, lanjuttt. Gua fikir kan emang ceritanya kaya cerita² di wattpad gitu kann, tp ternyata ngga ya. Malem itu lu akhirnya ngasih jarak diantara kita dgn lu jawab kalo lu ga ada perasaan sedikitpun buat gua. It's ok walaupun hati gua ga begitu ok dengernya wkwk. Jadi, malem itu gua memutuskan buat berhenti sampe situ aja krn memang ternyata kita gabisa bareng. Gua terlalu berharap banyak dr kisah suram antara kita bertiga ini Way, hehe. Jadi, malem itu gua udh ambil keputusan utk jauhin lu aja. Dan balik spt Ica biasanya di 6 bulan terakhir pada saat itu. Dan ending dr cerita lu sama dia pun, ga selesai malem itu juga. Jadi harus butuh waktu lebih lama buat nyelesaiin semuanya sampe bener bener clear. So, kemungkinan nya ya sangat sedikit buat gua masuk disana. Malem itu, di tengah² kota dan ditemenin rintik² hujan turun, kita bertiga kalut sama emosi masing masing. Jujur, ego gua tinggi bgt dan pengen bgt sekali aja denger lu ngebela gua didepan dia. Tp yaudah terima aja ap